Rabu, 21 Desember 2011

Migrasi Lebah Simpan Sejarah Geologi



Peta Amerika Tengah dan Amerika Selatan dengan "Jembatan Panama" sebagai penghubungnya.


Dua spesies lebah yang memiliki kekerabatan, Melipona insularis dari Pulau Coiba Panama dan Melipona ambigua dari wilayah utara Kolombia, menyimpan sejarah geologi Amerika Selatan dan Tengah. Wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan diduga memiliki daratan penghubung selain Jembatan Panama, daratan "kecil" yang kini menyambungkan dua wilayah itu.

Penelitian menunjukkan bahwa kedua lebah tersebut berasal dari satu spesies lebah yang pernah hidup di wilayah Amazon dan bermigrasi ke Meksiko jutaan tahun lalu. Para ilmuwan mengatakan bahwa secara umum, lebah memiliki migrasi yang terbatas. Lebah pekerja harus membuat sarang sebelum lebah lain migrasi membentuk koloni.

"Sangat tidak mungkin bagi mereka untuk migrasi mengarungi perairan," kata David Rooubik, entomolog dari Smithsonian Tropoical Research Institute.

Kebanyakan para ilmuwan percaya bahwa daratan yang mendukung migrasi lebah adalah Jembatan Panama yang diperkirakan terbentuk akibat aktivitas tektonik dan vulkanik 3 juta tahun lalu. Namun, Roubik membantahnya sebab nenek moyang Melipona insularis dan Melipona ambigua telah ada di Amazon sejak 22 juta tahun lalu dan menyebar ke Amerika Tengah sejak 17 tahun lalu.

Roubik mengatakan, "Pasti ada daratan sebelumnya yang menghubungkan wilayah Kolombia dan Kosta Rika. Ini adalah tanda dari hubungan yang telah tua itu." Meski belum bisa dibuktikan kebenarannya, tetapi Roubik percaya bahwa daratan penghubung itu jauh lebih tua dari Tanah Genting Panama.

Sumber :

New York Times



1 komentar:

Marlo Scheman mengatakan...

I really like your writing style, good information, thanks for posting : D.

Posting Komentar

print this page

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons